Wednesday, September 3, 2014

Apa itu HIDUP Apa itu MATI



Suatu saat aku merasakan

Segala sesuatu yang ku miliki hilang

Namun telah ku sadari sebelumnya

Semuanya hanya sementara




Aku sering bertanya di dalam doa

Tentang apa artinya hidup

Dari lahir, hidup dan akhirnya mati

Aku tak minta dilahirkan


Dan aku tak menginginkan kematian
Tapi apa dayaku
Di bawah sang penguasa ?
Akhirnya aku simpulkan

Hidup itu seperti mimpi
Terjadi begitu saja dan akan berakhir
Ya, semua mimpi
hidup yang kita nikmati

Adakah yang lebih baik
Dari pada menikmati mimpi ?
Aku merasa sebagai makhluk yang paling hina
yang hidup kehidupan yang bukan milikku
Dan aku sering mengeluh atas segala kekuranganku
Dan aku lupa pada yang berkuasa
Umurku tak menjamin nafasku
Nyawaku tak dapat dibeli
Kepada siapa aku harus mengabdi ?
Haruskah aku bersandiwara ?
Sebelum Lahir ,Hidup dan Setelah Mati...

Tuesday, September 2, 2014

PPE (Pemeliharan Perangkat Elektronika)




MECHANICAL PART

Contoh :
Terdapat ass dan bearing. Jika ass bengkok maka akan memaksa kerja bearing yang akan menimbulkan gesekkan yang lebih keras dari biasanya (overload). Bagian pertama yang rusak akibat ini ialah part yang paling lemah kondisinya.
Mechanichal part apabila dalam keadaan strong dan load dan berada dalam posisi jauh maka itu dikatakan good.
Mechanichal part apabila dalam keadaan strong dan load dan berada dalam posisi dekat maka itu dikatakan rusak.
Pada peralatan yang bergerak secara mekanik agar tidak mudah rusak maka diberi greese.

ELECTRONIC EQUIPMENT
Pada barang-barang elektronik yang mesti diperhatikan adalah suhu. Karna suhu mempengaruhi kualitas dari komponen-komponen tersebut.
Electronic Maintenence : perawatan pada listrik agar tidak rusak dan dapat dipakai dalam jangka panjang.
Tujuan dilakukan Meintenance adalah sebagai berikut.
1. Reability (Tahan lama)
2. Least operating cost (tidak menghabiskan biaya banyak/hemat)
3. Defect elimination (mengurangi terjadinya bahan reject)
4. Maximum production (menghasilkan barang yang bagus yang memiliki kualitas tinggi)
5. Risk reduction (mengurangi kecelakaan)
6. Failure

Tingkatan-tingkatan Equipment Maintenance and Management
1. Breakdown Maintenence (dicheck kalo emang ada yang aneh pada mesinnya tidak dalam waktu rutin)
2. Rountine (pengecheckan yang dilakukan secara rutin/terjadwal)
3. Corrective (memperbaiki jika terjadi kerusakan)
4. Preventive (mencegah mesin agar tidak rusak)
5. Predictive (memprediksi usia mesin, kapan mesin ini akan rusak)

Zero Downtime

Error proofing merupakan suatu cara yang dipasang pada mesin. Misal ada benda X, benda X ini mau diletakkan / dimasukkan kedalam mesin. Tapi pada saat dimasukkan, posisi si X ini salah maka dengan adanya error proofing maka posisi benda X ini akan bagus sendiri dalam mesin iitu.
Closed loop predictive maintenance
Closed loop SPC










4 Phase Towards Zero Failures















Tools :

Restoration :


 M-Tagging
 TPM team setup dan Visual board display
 Autonomous maintenance team setup with initial cleaning
 OEE (Overall Equipment Effectiveness) monitoring
 5S

Design Correction :


 Setup reduction with minor design change
 Autonomous Maintenance with simple repair task transfer
 Error Proofing dan FMEA
 Video shooting on minor stoppages
 OEE monitoring
 MTBF (Mean Time Between Failure) dan MTBA (Mean Time Between Assist) monitoring

Periodic Maintenance :


 Setup reduction on preventive maintenance
 Autonomous maintenance with operators doing simple setup
 Cyle based PM
 Spare parts management system
 OEE monitoring
 MTBF monitoring

Predictive Maintenance :


 Diagnostic methods (suhu kekentalan oli, analisis getaran, dan lain-lain)
 Close loop SPC
 Autonomous data monitoring with real time proccess variability monitoring
 OEE monitoring
 MTBF monitoring

Zero Unplanned Downtime
Minimize each element of unplanned maintenance:
o Recognition
o Response
o Diagnosis
o Repair
o Re-commisssion

PdM (Predictive Maintenance)

Periodic measurement and trending of process or machine parameters (Pengukuran secara berskala dan melakukan berbagai proses atau sebagai tolak ukur mesin)
Measurement used to predict failures before they occur (pengukuran yang digunakan untuk memprediksi kegagalan sebelum kegagalan/kerusakan itu terjadi)
Preventive maintenance is time or schedule based
Type-type PdM yang paling umum adalah sebagai berikut.
Tekanan dan pengukuran suhu
Analisis getaran
Thermography
Analisis kekentalan oli dan lain-lain


TPM (Total Roductive Maintenance)
Bapak TPM ialah Seichi Nakajima. Perkembangan TPM, yaitu

Breakdown Maintenance (1950-an)
Preventive Maintenance (1960-an)
Predictive Maintenance (1970-an)
TPM


Maksud TOTAL dalam TPM :
1. Total melibatkan keseluruhan karyawan
2. Total melakukan dengan benar dan effective
3. Total Maintenance System yang meliputi :
a. Preventive Maintenance (PM)
b. Maintenance and Maintenability
c. Maintenance Prevention (MP)
d. Maintenability Improvement (MI)

4 pilar TPM :
1. AM : Autonemous Maintenance
2. PM : Preventive Maintenance
3. EM : Equipment Maintenance
4. ET : Equipment Training

OPERASIONAL AMPLIFIER (Op-Amp)

                                          
                    assalamualaikum wr.wb agan-agan dan sis ane mau share tentang dunia elektro nih...tentang operasional penguat berpenguatan tinggi,simak gan....                          

                                                  OPERASIONAL AMPLIFIER (Op-Amp)

              
         Suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output.dimana rangkain umpan bolak balik dapat ditambahkan ke seluruh Operasional Amplifier (Op-Amp) untuk mengendalikan karakteristik tanggapan.bisa juga kita artikan Operasional Amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat yang memiliki dua input dan satu output.

                                  


                            gambar di bawah adalah simbol dari Operasional Amplifier (Op-Amp)
perinsip kerja Operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input yaitu inverting dan non-inverting, jika nilai kedua input sama maka outputnya tidak akan menghasilkan tegangan (nol) dan jika output mengeluarkan nilai berbeda maka akan menghasilkan tegangan pada Operasional Amplifier (Op-Amp).

SEJARAH PERKEMBANGAN OP-AMP
            
             Pengembangan rangkaian terpadu IC luar telah ada sejak tahun 1960, pertama telah dikembangkan pada “ chip “ silikon tunggal. Rangkaian terpadu itu merupakan susunan antara transidtor, dioda sebagai penguat beda dan pasangna Darlington. Kemudian tahun 1963 industri semikonduktor Fairchild memperkenalkan IC OP-AMP pertama kali µA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang lain sebelumnya, dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu + UCC = + 12 V dan - UEE = - 6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu ( 40 KW ) dan gain tegangan ( 3600 V/V ).
IC tipe µA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak universal. Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan sebagai tandingan dari µA702. Dengan banyak kekhususan tipe µA709 mempunyai tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan – UEE = -15 V,resistan input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000 V/v). IC µA709 merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak dilupakan dalam sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali. Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537.

Kekurangan op-amp Generasi Pertama



1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap hubung singkat ke    ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
2. Suatu kemungkinan problem “ latch up “. Tegangan output dapat di “ latch up “ sampai pada beberapa harga yang karena kesalahan dari perubahan inputnya.
3. Memerlukan Jaringan frekuensi eksternal sebagai kompensasi ( dua kapasitor dan resistor ) untuk operasi yang stabil.

berikut adalah karakteristik pada Operasional Amplifier (Op-Amp)

-Impedansi Input (Zi) besar = ∞ 
-Impedansi Output (Z0) kecil= 0 
-Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞ 
-Band Width respon frekuensi lebar = ∞ V0 = 0 
-apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1. 
-Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur / suhu.





gambar rangkaian penguat Operasional Amplifier (Op-Amp)




Mode Operasional Amplifier (Op-Amp)

Mode Loop Terbuka

Pada mode loop terbuka besarnya penguatan tegangan adalah tak berhingga (∞), sehingga besarnya tegangan output hampir dan bisa dikatakan mendekati Vcc. Sehingga tegangan output ≈ Vcc.

Mode Loop Tertutup

Pada mode loop tertutup besarnya penguatan tegangan (Av) adalah besar tetapi tidak mecapai nilai maksimalnya.

Mode Penguatan Terkendali
Pada mode operasi penguatan terkendali besarnya penguatan dari operasional amplifier (Op-Amp) dapat ditentukan dari nilai resistansi feedback dan input. Sehingga nilai penguatan tegangan (Av) Sehingga besarnya tegangan output.

Mode Penguatan 1
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (Op-Amp) sering disebut dengan istilah buffer (penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak terjadi penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi ini berfungsi untuk memperkuat arus sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap sinyal input. Besarnya tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin) karena penguatan tegangan (Av) operasional amplifier (Op-Amp) bernilai 1.


Saat ini banyak tipe-tipe operasional amplifier (op-amp) dengan kateristik dan spesifik.op-amp standar tipe 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin.untuk tipe yang sam,tiapa pabrikan mengeluarkan tipe IC dengan inisial dan nama yang berbeda.contohnya IC dengan nama
MC1741 buatan NATIONAL SEMICONDUKTOR dari motorola,tergantung dari pembuatan IC nya dan teknologi yang digunakan.Desain op-amp berbeda-beda.

gambar di atas adalah MC1741


Teknologi dalam IC :
  1. Inverting Configuration 
  2. Non-inverting Configuration 
  3. Integrator Configuration 
  4. Differensiator Configuration


Berikut Video tentang op-amp


NON INVERTING






INVERTING